Sabtu, 24 Desember 2011

tugas metalurgy


Jais Mintarjo
11-D13
MOTOR LISTRIK 3 PHASE
Motor induksi adalah suatu mesin listrik yang merubah energi listrik menjadi energi gerak dengan menggunakan gandengan medan listrik dan mempunyai slip antara medan stator dan medan rotor. Motor induksi merupakan motor yang paling banyak kita jumpai dalam industri.
Keuntungan motor tiga phasa : 
  • Konstruksi sangat kuat dan sederhana.
  • Effesiensi relatif tinggi pada keadaan normal, tidak ada sikat sehingga rugi gesekan kecil.
  • Biaya pemeliharaan rendah karena pemeliharaan motor hampir tidak diperlukan.

Bagian – bagian motor 3 phase
1.       Rotor
                      Rotor adalah bagian dari mesin yang berputar bebas dan letaknya bagian dalam.Sejumlah motor induksi yang beredar dipasaran maupun yang banyak digunakan sekitar 90% adalah motor induksi dengan ”Rotor Sangkar”. Alasan umum yang diperoleh adalah karena konstruksi yang sederhana dan juga lebih murah harganya., konstruksi batang-batang konduktor dari bahan tembaga atau alumunium yang dihubungkan singkat.Sejumlah batang-batang konduktor tersebut dimasukkan ke dalam laminasi-laminasi yang terbuat dari bahan Besi Silikon serta menjadi satu dengan poros rotor.Sebagaimana konstruksi tersebut di atas terutama batang-batang konduktor yang terhubung singkat.Selain itu pula posisi dari batang-batang konduktor/tembaga posisinya dibuat tidak paralel (tidak segaris) dengan poros rotor. Posisi batang konduktor agak dimiringkan sebagaimana terlihat pada gambar 4 di atas. Alasan diletakan posisi miring dari konduktor terhadap poros adalahMemperhalus suara pada saat motor berputar (memperkecil dengungan magnetis/suara bising),Menghilangkan kecenderungan ”LOCK atau Mengunci” yang disebabkan karena interaksi langsung antara medan magnit stator dan rotor.Pada motor-motor dengan kapasitas kecil, batang-batang konduktor di cor menjadi satu bagian dengan Alumunium Alloy.
2.       Stator
Konstruksi stator terbuuat dari bahan besi Silikon dengan ketebalan ( 4 s/d 5) mm dengan dibuat alur sebagai tempat meletakkan belitan/Kunmparan.Secara detail ditunjukkan pada gambar 2 berikut.https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEipfPZoODCjS5sCOcq6oxI4JPQJN_rqEDa_XgPqh4IIIaPsrcpPfew-eievuiqmgMcPrm-onobHWgJnqi-ffke3DB0ZvvNG9vng6Zq1LnRVvQcYxhBGLUUq569M03YEA-IqwPB56D8AFI8/s320/gb2.jpg 
Gambar 2. Konstruksi Stator Dengan Alur-alurnya
Dalam alur-alur stator diletakkan belitan stator yang posisinya saling berbeda satu dengan lainnya, sesuai dengan fase derajat listrik yaitu 120° antar fase (motor 3 fase).
Jumlah gulungan pada stator dibuat sesuai dengan jumlah kutub dan jumlah putaran yang diinginkan atau ditentukan.
Khusus untuk Stator pada motor-motor listrik dengan ukuran kecil dibentuk dalam potongan utuh. Sedangkan untuk motor-motor dengan ukuran Besar adalah tersusun dari sejumlah besar segmen-segmen laminasi.lilitan pada stator terbuat dari taembaga karena tembaga memiliki sifat: Mudah ditempa (liat) dan bersifat mulur sehingga mudah dibentuk menjadi pipa, lembaran tipis dan kawat. Konduktor panas dan listrik yang baik, kedua setelah perak.pembuatannya adalah dgn cara drawing yaitu penarikan dari ukuran besar ke ukuran yang diinginkan.body stator terbuat dari alumunium tuang Lunak, ulet dan kekuatan tariknya rendah , tahan terhadap korosi,dan mudah didinginkan.

3.